The Moody Melbourne
07.03Ketika pertama kali udah yakin nih bakal ke Melbourne dan ngabarin temen-temen terdekat, banyak yang bilang, "Wow, congratulations! So, welcome to the moody Melbourne!" Seketika gak percaya dong. Emang dasar akunya yang gak gampang percayaan, haha.. Karena kayaknya gak cuman Melbourne deh yang suka moody dalam hal cuaca, tapi Sydney juga. Beberapa kali ke Sydney, emang sempet ngalamin yang namanya cuaca panas berubah jadi ujan dalam hitungan menit. Makanya, waktu dibilang gitu kan mikirnya, "Ah, paling juga gak jauh beda sama Sydney."
Beberapa bulan berlalu, akhirnya mendarat juga di Melbourne. Pas banget waktu aku sampai di Melbourne, musimnya baru aja ganti ke musim dingin. Please, jangan bayangin ada salju di Melbourne 🙈 haha, karena emang gak ada. Tapi urusan cuaca, beneran baru kerasa waktu udah menginjakkan kaki di Melbourne 😆. Dingin, ujan, angin, udah deh tiga bersaudara itu gantian aja tiap beberapa detik. Gak jarang pula ketiganya terjadi secara bersamaan. Alhasil paket combo.
Sayangnya emang selama musim dingin, gak ada panas di Melbourne. Liat langit biru aja sungguh sangat teramat jarang. Makanya waktu mulai pergantian ke musim gugur, rasanya sungguh bersyukur bisa ngerasain matahari meskipun sebentar, dan terkadang bisa nemu langit biru. Di saat seperti itulah saya sangat bersyukur bisa tinggal di negara tropis kayak Indonesia yang tiap hari bisa dapet matahari. Emang rumpu tetangga suka lebih hijau dari rumput sendiri, wkwkwk. Namanya juga manusia ya kan..
Back to moody Melbourne, jadi sebenernya kenapa sih cuaca di Melbourne ini tu suka gak menentu?
Kalo kata salah satu media berita online di Australia, www.news.com.au, "Melbourne’s weather has a notorious reputation — it can be 35 degrees one minute and 18 degrees the next. You can step outside in shorts and a T-shirt at 9am and be soaked and shivering by midday."
Menurut BMKG di Australia, Melbourne bisa punya cuaca yang unik karena letak geografisnya di sebelah selatan benua Australia.
“You’ve got the cold coming in from the Arctic Ocean, bringing up frost and that affects the city more, and it’s also much drier as well. In a place like Sydney, with more humid conditions, temperatures are going to be more stable." - Bureau of Meteorology expert Tom Fejes2. Sesuaikan pakaian dengan perkiraan cuaca di hari itu
Meskipun cuaca di Melbourne suka galau, tapi at least pakaian kita harus sesuai dengan cuaca. Kalau perlu bawa beberapa cadangan pakaian biar bisa menyesuaikan sewaktu-waktu. Misalkan bawa jaket tebel saat musim dingin/gugur/semi meskipun hari itu agak cerah dan sepertinya gak terlalu dingin.
3. Stand by bawa payung
Usahakan selalu sedia payung di tas, just in case tiba-tiba ujan. O iya, additional tips buat payung di Melbourne, to be honest, payung lipat itu gak cukup menahan angin dan ujan di Melbourne, haha.. Gak jarang liat payung rusak atau terbang gegara kena angin. Emang sih kalo bawa payung gede rada rempong, tapi mungkin kalo mau tetep bawa payung lipet, usahakan cari yang kuat, atau beli di Melbourne aja. Karena payung dari Indonesia udah pasti gampang wassalam di sini 😅
4. Enjoy the Moody Melbourne
Meskipun kadang si moody Melbourne emang nyebelin (beneran moody nya ngalah-ngalahin cewek dah, haha), tapi ini ciri khas Melbourne. So, just enjoy it!
0 comments