Medical Check Up - Student Visa Australia

12.40

 


Beberapa hari yang lalu dapat kabar tentang pengumuman beasiswa Australia Awards Scholarship Intake 2023 and I was so glad to hear many happy news. Selamat yaa buat temen-temen yang udah lolos seleksi beasiswa AAS! Dan buat yang belum lolos, once again, jangan patah semangat!! Insyallah pintu rejeki yang lain udah menanti :))

Oke, postingan ini dibuat sebenarnya dalam rangka melanjutkan postingan bulan Mei kemarin (memang agak lama ya jedanya, hehe). Tiga bulan terakhir masih dalam proses persiapan dan adaptasi di lingkungan baru. Jadi baru bisa mampir lagi ke blog ini. Yup, setelah ngomongin tentang University Placement Process, selanjutnya awardee beasiswa Australia Awards Scholarship akan menerima DFAT Contract dan mulai pengurusan student visa

DFAT Contract singkatnya adalah dokumen perjanjian antara awardee (selaku penerima beasiswa) dan DFAT (selaku pemberi beasiswa) terkait tugas dan kewajiban awardee maupun DFAT. Selain itu informasi terkait detail jurusan, kampus dan jangka waktu pendidikan juga akan tertera di dalam DFAT Contract. Awardee akan menerima softcopy DFAT Contract melalui email, kemudian wajib print dokumen di kertas conrcorde warna kuning. Dulu saya pilih kertas dengan kode 80202. Setelah di print, awardee perlu melengkapinya dengan tanda tangan dan paraf di halaman-halaman sesuai instruksi dari tim Australia Awards Indonesia (AAI). Jika sudah selesai, 1 rangkap dokumen dikirim balik ke tim AAI dan 1 rangkap dokumen untuk arsip awardee. O iya, buat awardee yang PNS, DFAT Contract ini juga akan digunakan sebagai lampiran pengurusan surat tugas belajar, passport dinas dan exit permit. 

Selanjutnya terkait dengan student visa. Well, to be honest, saya merasa sangat terbantu dengan adanya tim AAI dalam proses pengurusan student visa ini. Mengingat di tahun 2022 kondisi border interanasional masih penuh ketidakpastian, dan banyak dapat info juga kalau pengurusan visa Australia lagi rame dan antri parah. Namun berkat adanya bantuan tim AAI, semuanya jadi lebih mudah. Awardee tinggal menyiapkan dokumen yang diminta tim AAI, kemudian mengirimkannya via email. Setelah itu, nanti awardee juga akan diberikan info dokumen HAP Letter untuk keperluan Medical Check Up (MCU). Khusus awardee yang tinggal di wilayah Jabodetabek, MCU dapat dilakukan di RS Premier Jatinegara dan RS Premier Bintaro. 

Jika awardee memilih di RS Premier Jatinegara, jadwal MCU akan dibuatkan oleh tim AAI, jadi awardee tinggal menunggu info jadwal. Selain itu, biaya MCU juga sudah otomatis masuk ke tagihan AAI, awardee tidak perlu melakukan reimburse biaya. Sedangkan untuk RS Premier Bintaro, awardee tetap harus booking jadwal sendiri via Whatsapp (no Whatsapp RS Premier Bintaro akan diinfokan oleh tim AAI), namun biaya MCU juga langsung masuk ke tagihan AAI. Sedangkan untuk temen-temen awardee yang berdomisili di luar Jabodetabek, ada daftar rumah sakit dari tim AAI yang bisa dijadikan rujukan, namun proses booking jadwal MCU harus dilakukan sendiri dan biaya MCU semuanya reimburse.

Proses MCU sendiri menurut saya gak terlalu ribet. Di bulan Mei kemarin, saya akhirnya memilih melaksanakan MCU di RS Premier Bintaro karena faktor lokasi yang lebih dekat dari rumah. Saya booking jadwal jam 9 pagi. Berangkat dari rumah jam 7 pagi, sampai di RS jam 8 dan ternyata udah rame banget sodara-sodara, haha.. Jadi tips dari saya, usahakan booking jadwal sepagi mungkin dan datang pagi juga biar gak terlalu lama nunggu antrian. Karena sebenarnya proses MCU student visa Australia itu tahapannya gak banyak, tapi nunggu antrian yang lama.

Email pemberitahuan MCU dari tim AAI
Email informasi Medical Check Up dari tim AAI

Tahapan MCU student visa Australia di RS Premier Bintaro:

1. Menuju ke ruangan MCU di RS Premier Bintaro, letaknya di lantai dasar (dari lobby langsung masuk aja), jalan terus ke ujung sampai nemu MM Juice, pas depan MM Juice ada ruangan MCU. Memang bukan khusus MCU visa Australia, tapi di situ nantinya kita akan gabung dengan orang-orang yang MCU untuk visa negara lain seperti USA dan UK. Namun biasanya tahapan setiap jenis visa berbeda, jadi belum tentu sama.

2. Melakukan pendaftaran di bagian resepsionis. Jika sudah melakukan booking online, kita tinggal mengisi form yang diberikan oleh bagian resepsionis. Jangan lupa bilang mau melakukan MCU student visa Australia ya.. Karena sekali lagi, beda tipe visa (per negara atau beda tujuan seperti student/turis) itu bisa beda form. Setelah isi form, lampirkan juga hardcopy HAP Letter, Sertifikat Vaksin (per sertifikat di print satu-satu di kertas A4), dan passport. 

3. Sambil menunggu dipanggil giliran tes MCU, kita akan diarahkan untuk ganti baju MCU, simpan tas dan barang-barang di loker yang telah disediakan. Termasuk bagi yang pakai sepatu, akan diminta ganti sandal rumah sakit. Jadi pastikan kalau mau pakai sandal sendiri, bisa datang ke rumah sakit pakai sandal jepit aja, yang intinya bahan plastik dan mudah dilepas. Untuk HP boleh dibawa karena baju rumah sakit yang dipakai juga ada kantongnya.

4. Setelah ganti pakaian rumah sakit, kita akan diminta tes tensi darah serta tes tinggi dan berat badan.

5. Selanjutnya adalah melakukan tes urin. Jeda dari tes sebelumnya ke tes urin sebenarnya gak lama, cuman karena waktu saya MCU, antrian di ruangan lagi banyak banget, jadi cukup lama juga nunggunya. Total saya nunggu sampai 1 jam. Tips buat tes urin, usahakan sebelum berangkat minum air putih yang banyak biar lancar waktu tes urinnya.

6. Melaksanakan tes mata. Mirip kayak tes mata di apotek atau di klinik mata, yang kita diminta baca huruf dengan kondisi satu mata ditutup tangan.

7. Setelah itu lanjut tes radiologi. Terakhir saya melakukan tes radiologi bener-bener jaman cari kerja lulus kuliah dulu, hehe.. Jadi inget perjuangan cari kerja wira-wiri tes psikologi sama tes kesehatan dulu.

8. Tes fisik dengan deokter. Kita akan diminta masuk ke ruangan dokter, diperiksa fisik secara keseluruhan. Waktu itu dokter sempat menanyakan beberapa tanda lahir yang ada di tangan saya, mungkin dikira kena apa kali ya, haha.. Udah biasa ditanyain sih tentang itu, jadi saya tetap santai, dan bilang kalau itu tanda lahir. Setelah selesai tes fisik dengan dokter, dokter langsung menginfokan hasil semuanya oke, tinggal dikirim ke Kedutaan Besar Australia untuk proses visanya. Alhamdulillah, bersyukur banget saat dokter udah bisa infokan hasil oke semua.

9. Keluar ruangan, jangan lupa bilang ke resepsionis kalau semua proses sudah selesai dan tagihan akan masuk ke AAI. Karena kadang resepsionis gak ngeh tagihan kita langsung ke tim AAI, kayak saya masih sempat diminta selesaikan administrasi di bagian kasir. Namun saya infokan kembali bahwa tagihan akan diselesaikan oleh tim AAI, baru mereka merespon oke. 

-&-

Yup, so far sebenarnya gak banyak kan tahapannya, tapi karena antrinya yang lama, saya sampai rumah sakit jam 8, selesai jam 1 siang, lumayan lama juga. Bersyukur juga di RS Premier Bintaro dapet voucher gratis mie ayam MM Juice, haha.. Lumayan buat dibawa pulang. 

Selesai MCU, saya langsung mengabari tim AAI bahwa saya sudah selesai MCU. Proses visa kemudian dilanjutkan dan alhamdulillah, visa saya keluar seminggu kemudian.


You Might Also Like

0 comments

Followers

Twitter