Pengalaman IELTS Test di Masa Pandemi

15.22

Buat yang berencana untuk apply ke kampus di luar negeri, pasti sangat familiar dengan yang namanya tes IELTS. Sebenarnya kayak gimana sih tes IELTS itu? Apakah ada perbedaan dalam penyelenggaraannya, antara sebelum dan selama pandemi? Di artikel ini, saya ingin berbagi pengalaman mengikuti tes IELTS Academic - Computer Delivery (CD) di IDP Pondok Indah, Jakarta Selatan. 

Seperti yang kita tahu, metode pelaksanaan tes IELTS saat ini telah tersedia dalam dua jenis, yaitu Paper Based Test (PBT) dan Computer Delivery (CD). Buat yang suka coret-coret pake pensil, mungkin akan lebih nyaman mengikuti IELTS Paper Based Test. Sedangkan yang hobi lihat layar komputer dan nulis dengan cara mengetik seperti saya, tidak ada salahnya mencoba metode pelaksanaan IELTS terbaru, yaitu Computer Delivery (CD). Saya sendiri sudah mulai mencoba ambil IELTS CD sejak tahun 2019. Dan pada awal Oktober 2021 ini, saya kembali memutuskan untuk mengambil tes IELTS CD di lokasi yang sama yaitu IDP Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Pendaftaran tes IELTS saat ini bisa dilakukan secara online. Karena kemarin saya berencana tes di IDP, jadi saya mendaftar melalui situs https://my.ieltsessentials.com/IELTS. Tinggal pilih negara Indonesia, nama kota dimana kita ingin melakukan tes IELTS, jenis module (Academic atau General), dan apabila ada yang membutuhkan bantuan seperti para penyandang disability, bisa juga menambahkan keterangan. Setelah itu kita pilih lokasi detail (IDP atau IALF) dan jadwal sesuai yang direncakan. Biaya pendaftaran tes IELTS pada bulan Oktober 2021 adalah sebesar Rp 3.000.000,00. Pembayaran dapat dilakukan menggunakan Kartu Kredit atau Transfer Bank. Untuk pembayaran melalui Kartu Kredit dapat dilakukan secara langsung di situs yang sama. Sedangkan pembayaran melalui Transfer Bank, dapat dilaksanakan secara offline, kemudian mengirimkan bukti transfer dan detail keterangan tes ke email IDP. Instruksi lengkap akan disampaikan melalui email oleh tim IDP. 

https://my.ieltsessentials.com/IELTS

Ketika hari H tes IELTS tiba, saya mulai berangkat ke lokasi tes 2 jam sebelum jadwal. Kebetulan saya mengambil jadwal written test (Listening, Reading, Writing) di pagi hari (09.00-12.00 WIB) dan Speaking Test di siang hari (12.40 WIB). IDP Pondok Indah terletak di Ruko Margaguna Raya. Saya sampai di lokasi tes pada pukul 07.30. Cukup kepagian memang, karena kantor IDP lokasi tes IELTS CD masih closed. Namun ada keterangan di depan pintu bahwa peserta IELTS dapat menunggu di kantor IDP bagian belakang yang biasanya digunakan untuk Speaking Test. O iya, sebelum tes, peserta diinfokan bahwa selama tes nanti wajib menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan lainnya. Seluruh bagian ruangan tes juga telah didisinfeksi sebelum tes dimulai.

Sekitar pukul 08.00 WIB, petugas IELTS IDP mengarahkan peserta tes ke Ruko depan lokasi tes IELTS CD untuk mulai registrasi. Selama pandemi, kuota peserta tes dikurangi hingga 50% kapasitas keseluruhan. Pada saat itu, total ada 6 peserta tes IELTS, yang semuanya kebetulan adalah perempuan. Empat di antara kami sepertinya masih berusia di bawah 18 tahun karena saya melihat mereka membawa form khusus untuk peserta usia under 18 years old. Di lokasi tes IELTS, peserta diabsen satu per satu terlebih dahulu sebelum kemudian diarahkan ke Lt.2. Sesampainya di Lt.2, petugas IELTS IDP memberikan informasi barang-barang apa saja yang boleh dibawa ke dalam ruang tes, di antaranya pensil, botol minum transparan, hand sanitizer yang ditempatkan di botol transparan dan kartu identitas (KTP/Pasport). Seluruh gadget, jam tangan, dan alat komunikasi diharapkan untuk dimasukkan ke dalam tas dan disimpan di dalam loker yang kuncinya dibawa masing-masing ke dalam ruang tes.

Proses registrasi sendiri sebenarnya mirip dengan sebelum pandemi, yaitu cek detail identitas diri peserta, pengambilan sidik jari telunjuk kanan, foto, dan tanda tangan daftar hadir. Mungkin tambahannya hanya perlu tanda tangan formulir khusus yang menyatakan bahwa kita dalam kondisi sehat dan tidak ada kontak dengan pasien Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. Ketika seluruh peserta sudah selesai registrasi, akan ada briefing singkat dari panitia terkait peraturan di dalam ruang tes nanti. Pada sesi briefing ini, peserta juga diberikan kesempatan untuk ke toilet sebelum masuk ke ruang tes IELTS.

Written Test

Peserta selanjutnya diarahkan ke ruang tes IELTS di Lt.3 Ruko IDP Pondok Indah. Urutan masuk ke dalam ruangan sesuai dengan absen dan memang akan dipanggil satu per satu nantinya oleh petugas IELTS IDP. Ketika dipanggil, peserta akan diminta scan sidik jari telunjuk kanan terlebih dahulu, kemudian ditunjukkan lokasi tempat duduk tes. Karena hanya ada 6 orang, jadi memungkinkan bagi peserta untuk duduk secara berjarak. Total ada 10 cubicle di dalam ruang tes, cukup nyaman menurut saya. Setiap cubicle dilengkapi dengan layar monitor yang cukup besar, keyboard, mouse, headphone, aqua gelas, map plastik bening untuk menaruh kartu identas, dan kertas detail informasi peserta tes.

Tes IELTS CD seperti ini menurut saya sangat nyaman. Sebab kita bisa mendengarkan sesi Listening menggunakan personal headphone, mengerjakan soal Reading dan membaca passage di halaman yang sama (sehingga cukup scroll up and scroll down, gak perlu bolak-balik kertas lagi), dan ketika sesi Writing bisa menulis menggunakan keyboard tanpa bingung menghitung jumlah kata karena sudah ada words count. Selain itu di setiap sesi kita juga bakal dikasih kertas berisi informasi username dan password untuk login aplikasi IELTS di komputer. Nantinya kertas ini juga boleh kita coret-coret pake pensil yang kita bawa sebelumnya. Terkadang kan ada yang lebih nyaman coret-coret saat dengerin sesi Listening, nyatet beberapa keywords di Reading atau bikin planning buat Writing. Jadi kertas ini bisa kita manfaatkan.

Di pengalaman tes IELTS CD terakhir saya kemarin, sesi Listening berjalan cukup lancar. Meskipun saya sempat missed beberapa soal, tapi saya berusaha menebak jawaban dan tetap mengisi kotak jawaban. Sedangkan di sesi Reading, alhamdulillah sangat lancar. Saya bahkan bisa menemukan lokasi jawaban di setiap soal, meng-highlight setiap kata dan kalimat yang menurut saya keywords dari jawaban. Saya berhasil menyelesaikan 40 soal Reading dalam waktu 40 menit, kemudian sempat ijin ke toilet sebentar, lanjut balik ke ruang tes untuk meneliti kembali jawaban Reading saya. Jadi selama sesi tes berlangsung, kita memang boleh ijin ke toilet, asalkan bukan di 10 menit terakhir dan sekali sesi ke toilet hanya diperbolehkan 1 orang, tidak boleh 2 orang bersamaan ijin ke toilet. 

Pada sesi Writing, ini yang lupa saya antisipasi. Di awal sesi tiba-tiba ruangan langsung berisik suara peserta typing yang menurut saya cukup mengganggu. Alhasil saya sempat pecah konsentrasi. Ditambah mungkin sudah cukup exhausted dengan dua sesi sebelumnya, jadinya saya perform kurang baik di sesi ini. Hal ini terbukti dengan nilai Writing saya yang memang cukup rendah dibandingkan yang lain.

Speaking Test

Setelah menyelesaikan tiga sesi written test, saya menuju Ruko IDP di bagian belakang untuk mengikuti Speaking Test. Di sesi ini, saya mendapatkan urutan ketiga, jadi nunggunya gak terlalu lama. Sempet ngerasa laper juga sih waktu nunggu giliran. Untungnya udah ready roti buat ngeganjel perut dulu, hehe.. Selama proses menunggu, saya coba terapkan tips dari guru saya, yaitu tetep berinteraksi dengan segala hal yang berhubungan dengan bahasa Inggris, salah satunya baca situs berita berbahasa Inggris. 

Ketika giliran tiba, saya diminta menuju ke Lt. 3. Di situ sudah ada petugas IELTS IDP yang menunggu, memberikan informasi kepada kita untuk menaruh tas di meja, hanya boleh membawa kartu identitas dan pensil, kemudian scan sidik jari dan pengecekan identitas. Setelah seluruh proses tersebut selesai, kita dipersilahkan masuk ke ruangan Speaking Test. Saya mengetuk pintu terlebih dahulu, kemudian membuka pintu dan menyapa examiner. Di sesi ini, examiner juga menggunakan masker dan ada pembatas kaca akrilik di antara peserta dan examiner. Pensil yang dibawa tadi akan kita gunakan untuk Speaking Test Part II, ketika kita harus menulis di atas kertas sesuai prompt card dari examiner. So far, sesi Speaking Test saya berjalan dengan lancar. Emang agak struggle ngomong terus selama 10-15 menit sambil menggunakan masker. Meskipun saya sudah coba memakai masker Duck Bill, tapi tetep aja kadang harus agak benerin ketika ngomong karena geser-geser dikit. Jadi tips dari saya, penting banget buat pilih masker senyaman mungkin agar gak menganggu performa sesi Speaking Test kita.

-&-

Sebenernya pengalaman IELTS Test selama masa pandemi itu gak jauh beda dengan sebelum pandemi, hanya ketambahan beberapa protokol kesehatan yang wajib kita patuhi demi kenyamanan bersama. Alhamdulillah, 3 hari setelah tes, saya coba cek hasil IELTS Test di situs https://ielts.idp.com/results dan hasilnya sudah keluar. Secara keseluruhan, overall score saya naik dibandingkan terakhir tes di akhir 2019. Tapi score band per section lumayan variatif.  But then again, I did my best and alhamdulillah I met my target score for applying to university. Yup, I'm ready for the next steps

Good luck buat kalian yang mau ambil IELTS Test! Semoga sharing dari saya bisa sedikit membantu :))

You Might Also Like

2 comments

  1. Halo. Salam kenal. Saya Astri. Izin bertanya mba, untuk examiner speaking nya gimana mba? Apakah cukup membuat kita nervous atau tidak? Native speaker atau bukan? Makasih lho mba. Saya berencana tes di tempat yg sama juga dalam waktu dekat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Astri!
      Salam kenal yaa..

      So far selama sesi speaking cukup santai, dan di IDP kebanyakan examinernya native.

      Good luck buat tesnya nnt yaa!

      Hapus

Followers

Twitter